Mereka menyimpulkan, berdasarkan level pembusukan yang terjadi, jenazah-jenazah itu sudah berada di sana jauh setelah ISIS meninggalkan daerah itu.
Peta geologi dan model topografi menujukkan, tempat itu lebih dalam dari yang bisa dijangkau drone.
Sehingga diyakini masih ada korban di dalam sana.
Baca Juga: Pesawat Bomber Siluman Jarak Jauh Terbaru China Siap Rilis, Namun Cemas Akan Hal Ini
HRW menyatakan, siapa pun yang kini menguasai al-Hota, harus memperlakukan tempat itu sebagai bukti kejahatan perang, mengidentifikasi korban hilang, dan menginvestigasi kematian mereka.
Area itu saat ini berada dalam genggaman, Pasukan Nasional Suriah (SNA), kelompok pemberontak yang mendapat dukungan dari Turki.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR