Banyak kekejaman yang dilakukan di sejumlah pulau saat Belanda ingin menguasai Indonesia kembali setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Termasuk salah satunya pembantaian di Sulawesi yang juga disebut sebagai 'Peristiwa Westerling'.
Tindakan keji tentara Belanda tersebut memang diluar kewajaran kala itu lantaran Indonesia telah menyatakan diri sebagai sebuah negara yang merdeka.
Dikutip dari Kompas.com, menurut sejarawan Chris Lorenz, "Pemerintah Belanda pada awalnya mencoba untuk mewakili perang kolonial sebagai kelanjutan Perang Dunia II, yaitu perjuangan demokrasi Belanda melawan Jepang 'fasis'."
Baca Juga: Mau Memanaskan Makanan untuk Sahur di Rice Cooker? Begini Tipsnya!
Namun pada kenyataannya, kekaisaran Belanda yang mulai melemah saat itu, mengobarkan perang sebagai upaya mendapatkan kembali Indonesia yang kaya sumber daya alam.
Tindakannya termasuk menyerbu desa-desa, memisahkan laki-laki dari perempuan dan anak-anak.
Orang-orang yang diduga memiliki sikap anti-Belanda langsung dieksekusi.
Penyelidikan Belanda pada tahun 1950-an menemukan lebih dari 3.000 orang telah dibunuh selama 3 bulan, tapi Indonesia memperkirakan jumlah korban jauh lebih tinggi.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR