Advertorial
Intisari-Online.com - Komisi Kehutanan London, Inggris, memperingatkan munculnya wabah ulat beracun yang dapat menyebabkan serangan asma, muntah, dan ruam kulit.
Diwartakan BBC, Sabtu (28/4/2018), larva dari ngengat pohon ek tersebut terlihat di sebelah tenggara Inggris dan juga London.
Bulu pada ulat tersebut dapat menyebabkan demam, iritasi mata, dan sakit tenggorokan.
Komisi kehutanan juga mengeluarkan peringatan agar masyarakat tindak menyentuh ulat bulu.
Baca juga:Tak Perlu Menyadap, Begini Cara Mengetahui Siapa Saja yang Sering Hubungi Pasangan Kamu di WhatsApp
Ulat keluar dari telur-telur pada pertengahan April ini, dan pohon-pohon kini sudah dalam penanganan dengan biopestisida sejak 23 April lalu.
Perawatan pohon akan dilakukan di lebih dari 600 lokasi.
"Program penanganan diperkirakan akan berlanjut hingga akhir Mei atau awal Juni," ujar juru bicara Komisi Kehutanan London.
Wabah ulat bulu beracun itu telah memakan korban hingga mengalami sakit keras.
Seorang petugas kebun yang sedang membersihkan lahan tidak menyadari keberadaan kerumunan ulat bulu di pohon ek.
Dia mengaku menderita berbagai gejala penyakit yang berat, setelah bersentuhan dengan spesies tersebut.
"Gejala pertama adalah ruam pada perut saya. Saya tidak menyadari apa yang terjadi," ucapnya.
"Ruam itu makin memburuk dan sisi kiri wajah saya juga dipenuhi ruam. Mata kiri saya jadi sakit dan berair," tambahnya.
Menurut dia, dokter mengonfirmasi bahwa dia telah bersentuhan dengan ulat bulu dan harus menjauhkan diri dari hewan itu karena reaksi alerginya semakin parah.
Ulat bulu melepaskan bulunya sebagai mekanisme pertahanan atau juga dapat begitu saja terbawa oleh angin.
Bulu tersebut mengandung thaumetopein, semacam protein yang mengiritasi.
"Anda dapat terkena iritasi kulit, dan paling buruknya bisa menyebabkan kematian," kata Jason Dombroskie dari Cornell university Insect Collection, seperti dilansir dari The Sydney Morning Herald. (Veronika Yasinta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Ulat Bulu Beracun Mengancam Warga London".