Hal senada diutarakan oleh DR. Dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), dalam acara ILC (25 Maret 2020), 80% gejala Covid-19 ringan.
"20% memerlukan perawatan di rumah sakit. 5% diantaranya jatuh pada keadaan kritis.," tegasnya.
Nah, yang 5% ini butuh perawatan intensif di rumah sakit.
Jadi, tegas dokter Erlina yang sekarang menjabat ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta periode 2017–2020, jika ada individu yang terinfeksi dengan gejala ringan, "Isolasi mandiri di rumah, lakukan pengobatan simptomatis."
Apa pengoatan simptomatis itu? Mengobati gejala yang muncul atau dikeluhkan oleh penderita.
Misal, demam tinggi, minum obat penurun panas parasetamol.
Kenapa seperti itu? "Hingga sekarang belum ada obat yang spesifik untuk SARS CoV2 alias Covid-19 ini," papar dokter Erlina.
Untuk diketahui, dokter Erlina menegaskan, obat yang banyak diberitakan dan digunakan sekarang ini bukan obat spesifik Covid-19. Contoh chloroquine.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR