Maka tidak ada pilihan lain bagi Korut untuk keluar dari kabut ketertutupan yang selama ini menyelimutinya melaui cara perundingan damai dengan Korsel dan juga negara-negara terkait lainnya.
Jika Korut dan Korsel akhirnya jadi berdamai dan bersatu sebagai saudara seperti Jerman, maka garis Zona Demarkasi Militer di Panmunjeon dan bentangan pagar listrik berduri yang selama lebih dari 60 tahun membatasi Korut-Korsel akan dibongkar, seperti runtuhnya Tembok Berlin.
Bersatunya Korut-Korsel bisa dikatakan sebagai kemenangan demokrasi atas sistem komunis ala Perang Dingin.
Tapi sesungguhnya merupakan kemenangan bagi dunia karena masyarakat internasional merasa lebih damai.
Baca juga: Belajar dari Perang Korea, Jika Korut Tiba-tiba Menyerang, Itu Hanya Seperti Sejarah yang Terulang
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR