Intisari-Online.com - Tingginya kasus virus corona di negara Amerika Serikat membuat mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berkomentar.
Dalam akun Twitternya, Obama menuliskan pesan yang ditujukan kepada pemerintahan Donald Trump.
"Kita telah melihat berbagai konsekuensi mengerikan dari mereka yang mengabaikan peringatan dari wabah ini."
"Kami tidak mampu menanggung konsekuensi dari penolakan iklim."
"Kami semua, terutama generasi muda, harus menuntut pemerintah berbuat lebih di segala level," tulis Obama.
Tak hanya itu, presiden yang berkuasa antara 2009-2017 itu juga memasukkan link berita dari nypost.com terkait lambatnya Donald Trump menangani pandemi virus corona.
Berita tersebut berjudul, "Trump weakens fuel economy standards, rolling back key U.S. effort against climate change."
"Trump melemahkan standar ekonomi bahan bakar, mengembalikan upaya kunci A.S. terhadap perubahan iklim."
Apa yang ditulis Obama ini terkait pandemi virus corona.
Tercatat per Rabu (8/4/2020), jumlah kasus virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 di seluruh dunia mencapai 1,4 juta kasus.
Dari angka tersebut, Amerika Serikat menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus terbanyak.
Yaitu mencapai 400.412 kasus dengan 12.854 kasus kematian dan 21.674 kasus sembuh.
Bahkan berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, sejak pukul 20.30 Kamis (2/4/2020) hingga Jumat waktu yang sama, ada 1.480 kasus kematian.
Catatan ini lantas menjadi kasus mortalitas terburuk secara global dalam 24 jam.
Lalu apa kata Donald Trump terkait kritik yang menyiratkan sindiran dari pendahulunya itu?
Bukannya menjelaskan, Presiden Amerika Serikat ini malah menyalahkan pemerintahan Barack Obama.
Menurut Trump dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, alasan mengapa pemerintahnya terkesan lambat dalam menanggapi pandemi ini adalah karena pemerintahan Obama.
Trump menilai pemerintahan masa Obama yang dianggap tidak siap menghadapi wabah.
"Rak kami kosong."
"Kami tidak punya amunisi maupun suplai kepada medis," ucap Trump seperti dilansir BBC pada Jumat (3/4/2020).
Tak hanya itu, presiden 73 tahun itu juga mengaku mewarisi "tes rusak". Walau dia tidak menjelaskan apa maksud dari tes tersebut.
Terakhir, Trump mengatakan bahwa pandemi virus corona ini tidak akan memengaruhi Pemilihan Presiden AS yang harusnya berlangsung November nanti.
Trump bilang bahwa pemilih harus datang langsung ke bilik. Bukannya mengirimkannya melalui pos.
Karena sistem pos bisa memberikan kecurangan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR