Advertorial
Intisari-Online.com – Kurangnya testosteron pada pria (biasanya libido menurun) dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang kronis, demikian temuan dari sebuah penelitian.
“Jika melihat data pria dari tingkat populasi, menjadi jelas bahwa penyakit kronis meningkat pada pria yang umurnya lebih tua,” kata Mark Peterson, penulis utama penelitian tersebut.
“Tetapi kami juga menemukan bahwa konsekuensi dari menjadi gemuk dan tidak aktif secara fisik adalah bahwa pria mengalami penurunan testosteron bahkan pada usia yang lebih muda.”
Peterson dan rekan-rekannya mempelajari hubungan antara testosteron, usia, dan penyakit kronis.
Baca juga: Mengapa Pria Harus Mengetahui Kadar Testosteronnya
“Penelitian sebelumnya di lapangan telah menunjukkan bahwa kekurangan testosteron total pada pria meningkat seiring bertambahnya usia, dan penelitian juga telah menunjukkan bahwa kekurangan testosteron juga terkait dengan penyakit kronis yang berhubungan dengan obesitas,” jelas Peterson.
Tetapi belum dipahami apakah tingkat optimal dari total testosteron pada pria dalam berbagai usia, dan untuk apa efek berbagai tingkat hormon terhadap risiko penyakit di seluruh rentang kehidupan.”
Menggunakan data dari National Health and Nutrition Examination Survey, tim peneliti memeriksa sejauh mana hipogonadisme lazim di kalangan pria dari segala usia.
Dari 2.399 pria dalam survei yang berusia setidaknya 20 tahun, 2.161 memiliki informasi lengkap tentang demografi (misalnya usia, etnis, dan pendapatan rumah tangga), diagnosis penyakit kronis, sampel darah yang diperoleh untuk testosteron total, kekuatan genggaman, dan hasil laboratorium untuk kardiometabolik.
Baca juga: Lari Terlalu Sering Bisa Menurunkan Kadar Testosteron
Peterson dan tim kemudian memeriksa prevalensi sembilan kondisi kronis, termasuk diabetes tipe 2, arthritis, penyakit kardiovaskular, stroke, penyakit paru, trigliserida tinggi, hiperkolesterolemia, hipertensi, dan depresi klinis.
Para peneliti kemudian mempelajari prevalensi multimorbiditas, atau ketika dua atau lebih kondisi kronis hadir, di antara tiga kelompok usia (pria muda, setengah baya, dan lebih tua) dengan dan tanpa kekurangan testosteron.
Mereka menemukan bahwa testosteron total yang rendah dikaitkan dengan multimorbiditas pada semua kelompok usia, tetapi lebih umum terjadi di kalangan pria muda dan tua dengan defisiensi testosteron.
Pria harus peduli tentang penurunan total testosteron, bahkan jika belum mencapai tingkat untuk menjamin diagnosis klinis (
Banyak pria mungkin tidak menyadari faktor risiko kekurangan testosteron karena gaya hidup mereka saat ini, jelas Peterson.
Dan yang lebih penting, penurunan kadar testosteron tersebut dapat berkontribusi pada penurunan secara diam-diam dalam kesehatan secara keseluruhan dan peningkatakan risiko penyakit kronis.
Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam Scientific Reports.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Testosteron Pria Lewat 4 Makanan Ini!