Juga tokoh-tokoh lain. Seperti halnya The Great Illusion karya Norman Angell (1910), Jeane Dixon yang menulis My Life and Prophecies, atau bahkan History of the Third World War, August 1985 karya Sir John Hacket.
Bukan apa yang akan terjadi tapi apa yang dapat terjadi
Ramalan, nujum, atau apa pun namanya, memang tak gampang ditafsirkan. Paling mungkin adalah merangkai sebuah kejadian, kemudian merekonstruksi berdasarkan yang sudah diramalkan.
Lagipula, segala hal harus dilihat secara pesimistis. Sebagaimana Cheetam menjelaskan, yakni bukan "Apa yang akan terjadi", melainkan "Apa yang dapat terjadi". Ini pun masih ditambah dengan kesulitan mencampurkan pengertian antara ramalan, rekaan, intuisi, atau prakiraan.
Meski jelas, banyak hal terkadang muncul setelah lebih dahulu disadari ada prediksinya.
Ketika sore, 22 November 1963 di sebuah restoran di California, Jeane Dixon, seorang wanita Amerika, mengungkapkan perasaan bahwa "Ada sesuatu menimpa Tuan Presiden," kedua temannya tak begitu sadar.
Telepati Jeane sedang berjalan jauh, menangkap kejadian yang akan berlangsung di Dallas pada malam harinya, saat Presiden Kennedy tertembak.
Sejarah paranormal Amerika kemudian mencatat nama Jeane Dixon sebagai salah satu peramal besar,(Ruth Montgomery, A Gift of Prophecy; The Phenomenal Jeane Dixon, 1965).
Baca juga: Sering Bikin Kontroversi, Inilah 7 Ramalan Mbah Mijan yang Terbukti Meleset
Societe de Sparte, sekelompok manusia biadab yang pernah disebut dalam novel karya Matthew Philip Shiel (1896), adalah contoh lain. Diceritakan, kelompok tersebut bertanggung jawab atas pembunuhan keluarga, pria, wanita, dan anak-anak tanpa kecuali.
Mayat-mayat dimasukkan ke dalam tungku pembakaran raksasa. Temyata, 40 tahun kemudian terjadi peristiwa yang hampir sam , yakni pembantaian oleh Nazi terhadap orang Yahudi.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR