Ini merupakan hasil dari sebuah studi yang dipimpin oleh NYU Grossman School of Medicine dan Courant Institute of Mathematics Sciences di New York University.
Di mana mereka bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Wenzhou dan Rumah Sakit Rakyat Cangnan, keduanya di Wenzhou, China.
Dan diterbitkan online pada Senin tangga 30 Maret 2020 dalam jurnal Computers, Materials & Continua.
Ide dari studi berasal dari pengalaman klinis dokter yang sulit didapat dalam mengobati infeksi virus.
Dan melihat bahwa mereka yang memiliki masalah dalam paru-paru atau pernapasan bisa terindikasi kuat positif virus corona.
"Tujuan kami adalah merancang dan menggunakan alat pendukung keputusan dengan menggunakan kemampuan AI."
"Untuk menandai tingkat keparahan klinis virus corona di masa depan," kata Anasse Bari, PhD, seorang asisten profesor.
"Kami berharap alat ini, ketika dikembangkan sepenuhnya, akan bermanfaat bagi dokter."
"Karena dengan alat ini, dokter bisa menilai pasien yang butuh isolasi dan mana yang siapa yang bisa pulang dengan aman."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR