Mungkin perkataannya tidak enak didengar namun bisa saja ada maksud baik yang terkandung dalam perkataan itu.
4. Latihan untuk membedakan sikap orang lain
Banyak orang yang mudah tersinggung karena ia tidak bisa membedakan pikiran dan emosinya.
Ketika seseorang sudah sangat erat memegang prinsip dan pola pikirnya sendiri, ia akan sulit menerima pemikiran orang lain.
Akibatnya mudah untuk merasa ditolak, disakiti, dan diabaikan.
Untuk mengatasi sensitivitas yang terlalu berlebihan itu, kita harus berpikir bahwa “perkataan” seseorang tidak sepenuhnya mewakili seluruh sikap orang lain.
5. Belajar rendah hati
Kalau kita rendah hati, kita akan belajar untuk merespons perkataan atau perbuatan orang lain dengan hati yang luas.
Kerendahan hati bukan tindakan bodoh yang membuat kita menjadi tidak tegas, namun sebuah sikap bijaksana untuk menyelamatkan diri kita dari pikiran bodoh dan sakit hati.
6. Kebenaran lebih penting ketimbang dianggap benar
Jangan biasakan telinga kita untuk mendengarkan kebenaran yang hanya ingin kita dengar.
Ingatlah kalau kebenaran memang bisa mengoreksi sesuatu yang salah dalam diri kita.
Jika orang lain menegur, mengingatkan, atau menyampaikan kebenaran (sekalipun dengan cara yang tidak enak didengar), upayakan untuk menghargai kebenaran yang disampaikannya itu.
Jangan karena ingin membela diri dan dianggap benar, kita mengabaikan kebenarnya yang sesungguhnya.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR