Akan tetapi hal itu menjadikan Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar dunia, setelah melampaui China dan Italia pada hari Kamis.
"Kami takut," kata Dr. Arabia Mollette dari Rumah Sakit dan Pusat Medis Universitas Brookdale di Brooklyn kepada Reuters.
"Kami berusaha berjuang untuk kehidupan orang lain, tetapi kami juga berjuang untuk hidup kami, karena kami juga berisiko paling tinggi untuk terpapar."
Menurut penghitungan data resmi Reuters, Amerika Serikat berada di peringkat keenam dalam jumlah korban jiwa di antara negara-negara yang paling terpukul, dengan sedikitnya 1.551 nyawa melayang.
Sedangkan Johns Hopkins Coronavirus Resource Center melaporkan, di seluruh dunia, kasus yang dikonfirmasi naik ke atas 576.000 dengan 26.455 kematian.
Salah satu dokter ruang gawat darurat di Michigan, pusat gempa pandemi yang muncul, mengatakan ia menggunakan satu masker wajah kertas untuk seluruh shift karena kekurangan dan bahwa rumah sakit di daerah Detroit akan segera kehabisan ventilator.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR