Namun, sejak ditemukannya kasus positif Covid-19, Amerika Serikat tetap berkutat pada bisnis seperti hari-hari biasanya.
“Beberapa agenda bahkan dilakukan juga, Oscars misalnya,” tambahnya.
Usai virus corona mewabah ke berbagai penjuru dunia, bahkan Amerika Serikat dinilai tidak siap dalam hal sistem medis dan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes).
Padahal, AS memiliki The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang menjadi insititusi medis terbaik dunia.
Para dokter CDC telah memiliki andil dalam mewabahnya Ebola, Zika, dan beberapa penyakit lainnya.
“Namun CDC tampak diam."
"Direkturnya, Dr Robert Redfield, bahkan hampir tak terlihat,” tutur Rasmussen.
Kegagalan lainnya
Dr Anthony Fauci, juru bicara Gedung Putih untuk kasus Covid-19, menyebutkan dengan jelas bahwa pengujian kasus corona di AS menunjukkan failure atau kegagalan.
Melansir The Guardian, kegagalan tersebut disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama adalah kesalahan CDC dalam menyusun urutan pengujian, berujung pada penafsiran material yang salah.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR