Yang dia maksud perang adalah Perang Dunia II.
Rabu (25/3), empat peti mati berjejer rapi di dekat pintu masuk sebuah kapel, menunggu untuk dikremasi dan kemudian dimakamkan di pemakaman di belakang kota.
Pemerintah melarang pemakaman tanpa kremasi selama berminggu-minggu.
Dan, upacara pemakaman menjadi bisu yang hanya dihadiri petugas berbalut pakaian pelindung dan masker.
Kuburan juga tertutup bagi penduduk kota karena pemerintah melarang pertemuan umum.
Jadi, berduka untuk orang yang Anda cintai dengan bunga di kuburan mereka tidak lagi diizinkan.
"Tidak ada yang pantas mendapatkan kematian yang mengerikan seperti ini," sebut Wali Kota.
"Tidak masuk akal untuk berpikir bahwa mungkin ada pandemi pada tahun 2020".
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR