"Gula memicu peradangan tingkat rendah di dalam tubuh dan meningkatkan massa. Ini bisa berkontribusi pada penyakit bersifat kronis, seperti kardiovaskular dan diabetes," imbuh Sonpal.
Mengutip The Huffington Post, Nate Favini, pemimpin medis di Forward, menambahkan, adalah menyesatkan untuk mengatakan Anda sudah tahu semua hubungan antara gula dan sistem kekebalan tubuh.
"Apa yang kita ketahui adalah diabetes tampak umum pada orang yang terkonfirmasi memiliki Covid-19," kata dia. "Ini menunjukkan, kadar gula yang lebih tinggi dalam darah bisa membuat kita lebih mudah terkena Covid-19".
Lalu, haruskah menjauh dari es krim dan mempertimbangkan untuk tidak menyentuhnya sampai wabah virus corona berakhir?
"Penelitian menunjukkan, mengonsumsi 75-100 gram larutan gula bisa menghambat fungsi kekebalan tubuh," sebut Sonpal. "Saya harus mencatat, 75 gram terdengar sangat banyak, dan sulit berpikir kita mungkin mengonsumsi 75 gram gula, tetapi sebenarnya itu setara dua kaleng soda".
Satu kaleng Coca-Cola 340 gram mengandung 39 gram gula. Dan soda bukan satu-satunya penyebab. Grande chai latte dari Starbucks, misalnya, mengandung 42 gram gula, yang membuat Anda lebih dari setengah jalan untuk menurunkan kekebalan tubuh.
Sonpal menambahkan, penurunan sistem kekebalan tubuh dimulai 30 menit usai mengonsumsi gula, dan bisa bertahan hingga lima jam. Jadi, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan saat ini adalah berlatih menjaga jarak sosial.
Tetapi, jika Anda perlu melakukan sesuatu yang mengharuskan berada di dekat orang lain, seperti belanja di toko, mungkin harus menunggu setidaknya lima jam setelah mengonsumsi gula.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR