Intisari-Online.com - Hingga Selasa (24/3/2020), jumlah kasus virus corona (Covid-19) di dunia mencapai 378.287 orang.
Dengan 100.958 orang dinyatakan sembuh dan 16.497 orang meninggal dunia.
Tingginya angka kasus virus corona membuat beberapa negara memberlakukan kebijakan Lockdown guna mengurangi penyebaran virus corona.
China, Italia, Spanyol, Perancis, Irlandia, hingga Malaysia menjadi beberapa negara yang melakukan kebijakan Lockdwon.
Diketahui, kebijakan Lockdown adalah mengunci rapat pintu masuk dan keluar suatu wilayah untuk menahan laju penyebaran penyakit.
Artinya selain warga dilarang pergi dari sebuah wilayah (seperti negara), mereka yang mau datang juga dilarang.
Selain itu, kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa dihilangkan untuk sementara.
Misalnya tidak bekerja, transportasi umum tidak jalan, hingga tidak boleh ke luar rumah.
Nah, beberapa kali ada isu mengenai Lockdown Indonesia, namun Presiden Joko Widodo memilih aturan social distancing.
Bahkan dengan jelas Presiden Joko Widodo melarang pemerintah daerah untuk melakukan Lockdown dalam menghadapi penyebaran virus corona Covid-19.
Presiden Jokowi menegaskan kebijakan Lockdown hanya diambil oleh pemerintah pusat.
"Kebijakan Lockdown baik di tingkat nasional dan tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat."
"Kebijakan ini tak boleh diambil oleh Pemda."
"Dan tak ada kita berpikiran untuk kebijakan Lockdown," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor pada Senin (16/3/2020).
Apa alasan Presiden Joko Widodo?
Nah, baru-baru, Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya melarang kebijakan Lockdown dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan saat rapat dengan gubernur seluruh Indonesia lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (24/3/2020).
Presiden Jokowi menyebutkan, ia kerap mendapat pertanyaan kenapa tak melakukan lockdown seperti negara-negara lain.
Namun, Presiden Jokowi menegaskan, setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda.
"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda."
"Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu (Lockdown)," kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengaku sudah mempelajari hal ini matang-matang dengan melakukan analisis terhadap kebijakan semua negara yang terjangkit Covid-19.
Laporan dari Kemenlu terkait kebijakan tiap negara dalam menghadapi pandemi ini dilaporkan tiap hari ke Presiden Jokowi.
"Sehingga negara kita yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu yang paling penting."
"Kalau itu yang bisa kita lakukan saya yakin bahwa kita bisa mencegah penyebaran covid 19 ini," kata Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi juga meminta pemda mengawal betul kebijakan physical distancing ini.
Ia meminta pemda memastikan kesehatan masyarakat menjadi yang utama, namun sekaligus memastikan ekonomi tetap terjaga.
(Ihsanuddin)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rapat dengan Gubernur, Jokowi Ungkap Alasan Larang Lockdown")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR