Baca Juga: Pemerintah Indonesia Umumkan, Telah Siapkan Dua Obat Ini Untuk Menangani Pasien Virus Corona
Dalam analisis pasien yang dites positif di Singapura, terdapat 41 pria dan 26 wanita.
Di Italia, perbedaan ini bahkan lebih mencolok, di mana tiga dari setiap empat kasus yang didiagnosis adalah pria.
Ini bukan pertama kalinya sebuah virus lebih rentan menyerang pria dibandingkan wanita.
Pada wabah SARS 2003, pria juga dikaitkan dengan penyakit yang lebih parah, dan lebih mungkin meninggal dunia karena SARS.
Meskipun beberapa orang suka berkelakar tentang pria yang mengeluh lebih banyak dari wanita mengenai penyakit yang sama, penelitian menunjukkan ada faktor lebih serius.
Eng Eong Ooi, wakil direktur Emerging Infectious Program di Singapore Duke-NUS Medical School menyebut, kendati tidak mengetahui alasan pria berisiko lebih besar terkena COVID-19, sejumlah penjelasan terdengar masuk akal.
Dugaan para ahli
Satu kemungkinan, katanya, adalah perbedaan kadar hormon antara pria dan wanita dapat mendasari beberapa bias ini.
Perbedaan-perbedaan ini dapat memengaruhi respons pria dan wanita terhadap penyakit menular, vaksinasi, dan kanker.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR