Untuk sampai di sana, Maru harus melintasi hutan terpencil yang dipenuhi beruang dan serigala.
Itu adalah keajaiban bahwa dia berhasil sejauh itu.
Namun, dia tidak berhasil tanpa cedera. Cakar dan moncongnya terluka parah.
Bahkan jika itu mungkin infeksi atau reaksi terhadap cuaca, itu pasti tampak seperti air mata yang sebenarnya mengalir di wajahnya.
Salah satu teman Alla mengantarkan Maru kembali ke kandang.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR