"Cukup sering kami memiliki anjing datang kepada kami yang telah menjadi bagian dari penyiksaan atau pelecehan sebelum diselamatkan," jelasnya.
“Kami punya anjing seperti Stark si penjaga pintu, yang kakinya dipotong."
"Mereka biasanya mulai dengan kaki karena tidak membunuh anjing, jadi itu berarti adrenalin memompa di sekitar sistem anjing.
"Mereka percaya bahwa semakin lama mereka bisa menjaga anjing tetap hidup saat mereka menyiapkan daging, semakin baik kualitas dagingnya."
Badan amal itu telah menyelamatkan 3.000 anjing sejak didirikan pada tahun 2016, tetapi jutaan lainnya berakhir cacat dan disembelih dalam industri yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp 3,8 juta di seluruh dunia.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR