Ini telah menarik banding AS dan China agar Pyongyang kembali ke perundingan tentang pemberhentian program nuklirnya.
Kim bergabung dengan para komandan Tentara Rakyat Korea dan menyatakan "sangat puas dengan hasilnya," lapor kantor berita Korea Utara, KCNA.
"Tujuan latihan pemogokan senjata adalah untuk memeriksa kemampuan serangan balik militer tiba-tiba dari unit artileri jarak jauh di depan," kata KCNA.
Foto yang dirilis oleh KCNA, menunjukkan pasukan penembakan sejumlah artileri, serta rudal dari sistem roket multi-peluncuran (MLRS) dengan empat tabung peluncuran.
Rudal itu terbang hingga 124 mil dan mencapai ketinggian 50 km, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).
Hal itu telah membuat negara seperti Inggris, Jerman, Prancis, hingga Belgia berang, dan melaporkannya ke Dewan Keamanan PBB.
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR