“Ketika wanita melahirkan melalui operasi caesar, dokter mengumpulkan sampel cairan ketuban, darah tali pusat dan ASI, serta sampel dari tenggorokan bayi yang baru lahir.”
“Semua sampel ini diambil di ruang operasi pada saat kelahiran sehingga mereka akan mewakili kondisi di dalam rahim,” kata para penulis.
Terinfeksi Hasilnya, tidak satupun wanita yang mengalami pneumonia parah akibat infeksi mereka, dan semua bayi yang baru lahir selamat.
Terlebih lagi, tidak ada sampel dari cairan ketuban, darah tali pusat, ASI atau usap tenggorokan yang positif terkena virus.
"Temuan dari kelompok kecil kasus ini menunjukkan bahwa saat ini tidak ada bukti untuk infeksi intrauterin pada wanita yang mengembangkan COVID-19pada akhir kehamilan," catat penulis.
Tetapi para ilmuwan juga berharap adanya penelitian yang lebih banyak dan lebih lanjut mengenai wanita hamil di berbagai tahap kehamilan.
Seperti pada trimester pertama dan kedua, serta bagi wanita yang melahirkan secara normal.
(Amalia Zhahrina)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Ibu Hamil dapat Tularkan Virus Corona ke Janin? Studi Ungkap")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR