Oleh karena itu, dilansir dari LiveScience (13/02/2020), para penulis studi berharap akan ada penelitian yang lebih lanjut untuk mengkonfirmasi penemuan tersebut.
“Tetapi dalam kasus itu, tidak jelas apakah transmisi di dalam rahim benar-benar terjadi.”
“Bisa jadi bayi itu terkena virus setelah lahir dari kontak dekat, misalnya,” ujar penulis utama studi, Yuanzhen Zhang, seorang profesor di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan di Cina.
Menurut The American College of Obstetricians dan Gynaecologists, beberapa infeksi memang dapat ditularkan dari ibu ke janin.
Di mana patogen menular ke janin melalui plasenta atau melalui kontak dengan cairan tubuh selama persalinan.
Namun, perlu dicatat bahwa mode penularan ini tidak terlalu menonjol di antara virus, khususnya virus yang menyerang pernapasan seperti COVID-19.
Dalam studi baru, para peneliti menganalisis informasi dari sembilan wanita yang mengembangkan COVID-19 ketika mereka hamil 36 hingga 39 minggu, dan dirawat di rumah sakit di Wuhan.
Baca Juga: Melihat 2 Alat Tes Virus Corona dari Singapura dan Jepang, Bisa Melayani 7.000 Orang Setiap Harinya
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR