Meski begitu, pendapatannya tetap menurun sekitar separuh dari biasanya, dalam dua minggu terakhir.
"Bisnis sedang surut dan tidak pernah seburuk ini sebelumnya," ungkapnya.
Padahal wanita itu adalah penduduk Selandia Baru dan belum kembali ke Negeri "Tirai Bambu" dalam delapan tahun terakhir.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Batal Naik, MA Batalkan Aturan Kenaikan Iuran 100 Persen, Simak Selengkapnya...
Namun tetap saja kliennya tidak peduli, dan melihatnya sebagai "orang dari Wuhan", tempat virus corona yang mematikan itu berasal.
Catherine Healy, seorang aktivis hak-hak PSK di Selandia Baru, mengatakan ini adalah "masa yang sangat mengkhawatirkan bagi pekerja seks".
"Kami prihatin dengan kemampuan orang memghindari virus ini dan bertahan secara finansial," kata Healy pada New Zealand Herald.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR