“Kami tidak memiliki niat maupun gagasan untuk menghadapi Rusia. Satu-satunya niat kami di sana adalah agar rezim (Suriah) mengakhiri pembantaian dan dengan demikian mencegah ... radikalisasi dan migrasi," kata Akar Turki.
Dia mengatakan bahwa 2.212 anggota pasukan Suriah telah "dinetralkan", sebuah istilah yang digunakan untuk menunjuk tewas, terluka atau ditangkap.
Observatorium Suriah, sebuah pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan 74 tentara pemerintah Suriah dan pejuang pro-Damaskus telah terbunuh sejak 27 Februari.
Baca Juga: Wabah Belalang Serbu Pertanian di Pakistan, China Kirim 100.000 Ekor Bebek, Beginilah Maksudnya!
Lima puluh lima tentara Turki terbunuh di Idlib pada bulan Februari.
Krisis diplomasi
Upaya diplomatik oleh Ankara dan Moskow untuk meredakan ketegangan telah gagal menyepakati gencatan senjata di Idlib, bagian dari kubu pemberontak utama terakhir Suriah.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Sabtu bahwa sementara ada kemajuan dalam perundingan antara delegasi Turki dan Rusia, masalah Idlib hanya akan diselesaikan antara presiden Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin.
Source | : | kontan |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR