WHO mengatakan epidemi di China memuncak dan mulai menurun sejak pada 2 Februari.
Negara lain tidak siap Bruce Aylward, yang mengepalai misi ahli yang didukung WHO ke China, memuji tindakan karantina dan penahanan drastis yang dilakukan Beijing.
"China mengubah arah penyebaran virus," katanya.
Namun dia juga mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa negara-negara lain sama sekali tidak siap menghadapi wabah virus corona.
Dalam pidato hari Rabu, Tedros mengakui bahwa kenaikan kasus di luar China telah mendorong desakan agar pandemi diumumkan.
Namun menurutnya dengan deklarasi semacam itu dapat memberi sinyal bahwa WHO tidak dapat lagi mengatasi penyebaran virus corona.
"Kita seharusnya tidak terlalu bersemangat untuk menyatakan pandemi."
"Kami berada dalam pertarungan yang bisa dimenangkan jika kami melakukan hal yang benar," kata Tedros.
Tetapi dia bersikeras bahwa WHO tidak akan ragu untuk menyatakan pandemi jika memang kondisi memburuk dan menjadi deskripsi akurat dari situasi tersebut.
"Saya tidak meremehkan kondisi saat ini, atau potensi ini menjadi pandemi, karena memiliki potensi itu," katanya.
"Semua negara, apakah mereka mempunyai kasus atau tidak, harus bersiap menghadapi potensi pandemi," ungkap Tedros.
(Rizal Setyo Nugroho)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Menyebar Cepat di Luar China, Ini Kata Dokter WHO")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR