Menyusul China dan Korea Selatan, secara mengejutkan Italia berada di urutan ketiga.
Dilaporkan ada 400 kasus. Padahal sebelumnya hanya 80 kasus.
Daerah yang paling parah terkena dampak adalah Lombardy, wilayah di sekitar Milan, dan Veneto dekat Venesia.
Di mana 12 orang di Italia yang tewas.
Selain ketiga negara di atas, beberapa negara juga melaporkan kasus virus corona pertama seperti Brasil, Yunani, Swiss, Austria dan Kroasia pada Rabu (26/2/2020).
Diduga, beberapa negara tersebut terkena dampak penyebaran dari Italia.
Pertanyaannya, mengapa jumlah pasien yang terinfeksi virus corona terus bertambah di luar China sementara jumlah kasus baru di China sudah mulai turun?
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada para diplomat di Jenewa, Rabu (26/2/2020) seperti dikutip dari AFP mengatakan peningkatan mendadak kasus di negara-negara itu sangat memprihatinkan.
Ia menambahkan bahwa tim WHO akan melakukan perjalanan ke Iran akhir pekan ini untuk mengevaluasi situasi.
Sementara jumlah kasus baru dan kematian berkurang di pusat penyakit di China.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR