Kamp Sumter, yang kemudian dikenal sebagai Andersonville ini dibangun untuk menampung 10.000 orang namun sering kali penuh sesak sampai empat kali lipat kapasitasnya.
Pada puncaknya pada bulan Agustus 1864, Kamp Sumter menampung lebih dari 33.000 di lahan terbuka seluas 26 hektar tanpa tempat berlindung atau pakaian untuk para narapidana.
Tahanan hanya memiliki pakaian yang mereka kenakan saat ditangkap.
Dengan mengenakan seragam Union yang compang-camping, orang-orang dipaksa tidur di tenda sementara atau lubang digali di tanah.
Kondisinya sungguh sangat memperihatinkan, lantaran kamp ini juga memiliki persediaan makanan dan air yang tidak mencukupi dan dalam 12 bulan terakhir dalam Perang Sipil, 13.000 narapidana serikat meninggal di sana karena penyakit dan kelaparan.
Source | : | Tribunnes.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR