Ketua Ikatan Psikologi Klinis Wilayah DIY, Siti Urbayatun mengatakan pihaknya telah meminta dukungan kepada bebera univesitas dan ormas untuk membantu kesembuhan mental para murid SMPN 1 Turi.
"Kita membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Universitas di Yogyakarta yang memiliki fakultas psikologi kami minta bantuan, organisasi masyarakat juga banyak yang membantu," ujarnya.
Demi kesembuhan mental siswa dan siswi pasca peristiwa tersebut, Siti mengatakan pihaknya akan berjaga selama seminggu di posko-posko yang telah ditentukan.
"Kemungkinan sampai seminggu ke depan kami stand by di dua posko. Jika diperlukan kami juga melakukan home visit," jelasnya.
Berdasarkan pemeriksaan, hingga saat ini baru ditemukan gejala-gejala seperti berteriak histeris.
"Sekali lagi ini baru gejala, bukan gangguan. Ada yang menangis dan berteriak-teriak misalnya. Kami akan terus mendata gejala yang ditunjukkan adik-adik," terang Siti.
Dr. Novita Krisnaeni, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengatakan pendampingan akan dilakukan hingga siswa siswi SMPN 1 Turi sembuh.
"Kami ikut melakukan pendampingan adik-adik sampai sudah teratasi," tuturnya.
anung aulia malik
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gara-gara Ngeyel ke Pembina Pramuka, Siswi SMPN 1 Turi Selamat dari Tragedi Susur Sungai Sempor
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR