Tetapi tidak semua rekannya mengikuti anjuran Annisa.
"Saat itu, adik saya sempat mengukur sungai, memang ada yang selutut tapi ada juga yang seleher. Adik saya mengajak teman-temannya untuk naik," kata Nindia menceritakan kisah adiknya.
Beberapa rekannya takut kena marah oleh pembina pramuka yang menyuruh mereka turun ke sungai.
"Nanti kalau enggak turun dimarahi pembina, loh," ujar Nindia menirukan ucapan teman Anissa.
"Tapi adik saya ngeyel, dia naik bersama lima orang lainya, baru balik badan sebentar ternyata teman-temannya yang lain sudah ada keseret. Adik saya terus cari pertolongan ke warga," lanjut Nindia.
Seusai terjadinya peristiwa itu, Nindia mengatakan Annisa kini masih dalam kondisi trauma dan tidak ingin lagi membahas soal peristiwa mengenaskan tersebut.
"Sekarang dia juga takut kalau lihat air, kalau di kamar mandi sendiri jadi takut," bebernya.
Sejumlah Siswa Berteriak-teriak Trauma
Sebelumnya diberitakan, para murid SMPN 1 Turi mendapatkan pendampingan trauma healing pada hari pertama masuk sekolah seusai tragedi susur Sungai Sempor.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR