Menurut Widodo, mbah Arjo itu orang tertua di Indonesia. Berdasarkan catatan di buku desa, mbah Arjo tercatat lahir pada 1825.
Sebelum tinggal di lereng Gunung Kelud, tepatnya di Gunung Gedang, mbah Arjo menjadi oengembara.
Ia baru tinggal di tengah hutan, atau di lereng Gunung Kelud dan membuat rumah sederhana pada tahun 1990-an.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tak bingung karena mendapatkan gaji dari pemerintah sebagai juru kunci Candi Branjang, yang berada satu komplek dengan tempat tinggalnya.
Candi itu merupakan penemuan mbah Arjo dan dia diangkat sebagai juru kunci.
"Atas penemuan candi itu, mbah Arjo dijadikan juru kunci dan dapat bayaran," ungkapnya.
Di tempat yang terpencil karena jauh dari mana-mana (perkampungan), mbah Arjo tinggal berdua dengan anak perempuannya, yakni Ginem (52).
Ginem adalah anak mbah Arjo yang ke-18 dari istrinya yang keenam.
"Meski tinggal di tempat yang seperti itu, mbah Arjo sangat sabar, dan menjalani hidup dengan tulus. Itu patut jadi panutan kami, yang muda-muda," pungkasnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR