Yuri kemudian menjelaskan kronologi identifikasi penularan virus terhadap pria Jepang berusia 60 tahun itu.
Pria yang bekerja sebagai kepala panti sosial itu sebelumnya mengeluh sakit pada saluran pernafasan sebelum 12 Februari.
"Di Jepang sana sebelum 12 Februari sudah sakit. Mengeluh sakit saluran napas, batuk, pilek dan sebagainya. Sehingga pada 12 Februari dia berobat ke dokter di Jepang," ungkap Yuri.
Oleh dokter, pria tersebut dianggap tak perlu dirawat sebab kondisi dia masih baik.
Menurut Yuri, pria itu hanya diberi obat dan diizinkan pulang.
Pada 13 Februari pria itu masih masuk kerja.
"Kemudian pada 14 Februari, dia libur tidak bekerja. Lalu pada 15 Februari, beserta keluarga dia berangkat ke Bali sampai 19 Februari," papar Yuri.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR