Dr Liu meninggal sekitar pukul 11.00 hari Selasa lalu setelah upaya penyelamatan habis-habisan gagal.
Komisi Kesehatan Kota Wuhan pun menyatakan belasungkawa terdalamnya kepada anggota keluarga Dr Liu.
"Sejak epidemi dimulai, kawan Liu Zhiming mengesampingkan keselamatan pribadinya, memimpin semua pekerja medis di Rumah Sakit Wuchang untuk bertarung di garis depan anti-epidemi dan memberikan kontribusi penting dalam pekerjaan memerangi dan mengendalikan coronavirus baru.
"Pekerjaan memerangi dan mengendalikan epidemi di kota kami berada di titik kritis. Kami berharap banyak pekerja medis di kota ini dapat bersatu untuk bangkit menghadapi tantangan dan bertempur dengan gagah berani, untuk secara tegas memenangkan pertempuran pencegahan dan pengendalian epidemi," katanya.
Kematian Dr Liu pun memicu kemarahan kembali setelah sebelumnya petugas medis lain bernama Dr Li Wenliang meninggal karena virus itu.
Dokter di Wuhan menghadapi kekurangan masker dan pelindung tubuh, bahkan ada yang memakai jaz hasmat darurat.
Mereka terus bekerja meski menunjukkan gejala pernapasan.
"Apakah semua orang lupa apa yang terjadi pada Li Wenliang? Mereka dengan paksa mencoba resusitasi setelah dia meninggal," tulis seornag warganet.
Sebuah tagar tentang kematian Dr Liu pun hadir mewarnai peristiwa memilukan tersebut.
Baca Juga: Perselingkuhan Makin Marak, Dua Negara Ini Legalkan Istri Bunuh Suami yang Selingkuh Juga Sebaliknya
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR