Ketika kerangka itu pertama kali ditemukan, diyakini bahwa epidemi, tanah longsor atau badai salju yang menyebabkan kematian sebegitu banyak manusia.
Menurut penanggalan karbon yang dilakukan pada sampel pada 1960-an menunjukkan bahwa ini mungkin kerangka orang-orang dari periode antara abad ke-12-15.
Namun, menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan India dan Eropa, kerangka itu milik orang-orang yang berasal dari abad ke-9.
Kelompok yang melakukan penelitian juga mengumpulkan tubuh yang diawetkan serta tengkorak yang rusak dari daerah di sekitar danau.
Menurut laporan penelitian, orang-orang meninggal bukan karena epidemi tetapi kemungkinan hujan es.
Bukan hujan es biasa, hujan es yang ini diduga memiliki ukuran sebesar bola kriket.
Source | : | IndiaToday |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR