Diabetes. Tidak memproduksi cukup hormon yang dikeluarkan oleh pankreas (insulin) atau tidak merespons insulin dengan baik menyebabkan kadar gula darah tubuh Anda meningkat, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.
Sindrom metabolik. Ini terjadi ketika Anda mengalami obesitas, tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi. Memiliki sindrom metabolik membuat Anda dua kali lebih mungkin terserang penyakit jantung daripada jika Anda tidak memilikinya.
Riwayat keluarga dengan serangan jantung. Jika saudara kandung Anda, orang tua atau kakek nenek Anda mengalami serangan jantung dini (pada usia 55 tahun untuk kerabat pria dan pada usia 65 tahun untuk kerabat wanita), Anda mungkin berisiko lebih tinggi.
Kurangnya aktivitas fisik. Menjadi tidak aktif berkontribusi pada kadar kolesterol darah tinggi dan obesitas. Orang yang berolahraga secara teratur memiliki kebugaran kardiovaskular yang lebih baik, termasuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Stres. Anda mungkin merespons stres dengan cara yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Penggunaan narkoba. Menggunakan obat stimulan, seperti kokain atau amfetamin, dapat memicu kejang arteri koroner Anda yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Sejarah preeklampsia. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah tinggi selama kehamilan dan meningkatkan risiko penyakit jantung seumur hidup.
Kondisi autoimun. Memiliki kondisi seperti rheumatoid arthritis atau lupus dapat meningkatkan risiko serangan jantung. (ktw)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR