Yakni dengan deteksi dari sampel tanah, air atau yang tersisa pada perut lintah, tanpa menyentuh hewan yang memiliki DNA tersebut.
Masalah besarnya adalah mengetahui apa yang hidup di hutan, jebakan kamera dapat digunakan, tetapi mereka umumnya tidak menangkap hewan kecil.
Berjalan melewati sisi-sisi hutan, mencoba temukan kehidupan liar yang ada termasuk pekerjaan buruh kasar dan tidak efektif karena hewan-hewan tersebut pasti akan bersembunyi.
Lintah darat memiliki kemampuan temukan hewan di hutan lebat lebih baik daripada manusia, karena didorong oleh nafsu makannya.
Lintah juga bukan hewan yang memilih makanannya, dan jumlahnya banyak.
Penelitian Yu dimulai pada tahun 2015, saat timnya dikirim survei di hutan Yunan untuk temukan lintah dengan tujuan mengembangkan metode deteksi kehidupan liar dari DNA di perut lintah.
Hutan Yunan dipilih karena perburuan ilegal hewan liar sering terjadi di sana, dan memiliki kehidupan liar terbaik China namun belum disurvei dengan baik sejak 1981.
Hutan tersebut seukuran negara Singapura, dan berlokasi 170 km sebelah selatan Kunming.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR