Pendekatan ini menurut ahli cukup logis dan menjanjikan untuk merawat pasien COVID-19 yang parah.
Orang yang baru saja pulih dari COVID-19 masih memiliki antibodi terhadap virus corona yang beredar dalam darah mereka.
Menyuntikkan antibodi ke pasien yang sakit secara teoritis dapat membantu pasien melawan infeksi dengan lebih baik.
Dengan kata lain, perawatan ini akan mentransfer kekebalan pasien yang pulih ke pasien yang sakit.
Pendekatan ini menurut Benjamin Cowling, profesor epidemiologi di University of Hong Kong sebelumnya telah digunakan pada pandemi flu.
Meski begitu dokter harus tetap waspada akan adanya kemungkinan efek samping.
Hal tersebut diungkapkan oleh Carol Shoshkes Reiss, profesor biologi dan ilmu saraf di New York University yang tak terlibat dalam penelitian.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR