Zubaidah Alatas, Mukh Syaifudin, dan Siti Nurhayati dari BATA menjelaskan lewat penelitiannya, Cs 137 adalah salah satu radionuklida yang dihasilkan oleh percobaan senjata nuklir di atmosfer, bisa mengontaminasi manusia dan lingkungan, masuk ke tubuh baik lewat makanan maupun pernapasan.
Cs 137 adalah hasil fisi bahan bakar uranium atau plutonium di reaktor nuklir, sehingga kemampuan dalam menangani seseorang yang terkontaminasi radionuklida tersebut sangat diperlukan pada kecelakaan instalasi nuklir.
Meski waktu paruh peluruhan inti Cs 137 sampai 30 tahun, efektivitas waktu paruh di dalam tubuh hanya 100 hari, artinya 100 hari adalah waktu selama separuh aktivitas Cs 137 yang diterima tubuh dibuang.
Selain bocor saat Chernobyl, Cs 137 juga mencemari lingkungan saat reaktor nuklir Fukushima bocor akibat gempa pada 11/3/2011 silam.
Hal yang dikhawatirkan selanjutnya adalah pencemaran air tanah.
Tim gabungan ini telah melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel air tanah dan tanah di lokasi ditemukannya objek radioaktif tersebut.
"Hasil lab Batan dari sampel tanah yang kami ambil sudah keluar. Hasilnya (air tanah) masih normal tidak ada kontaminasi (radioaktif). Itu tadinya yang kami takutkan," jelas Indra.
Selanjutnya, upaya pembersihan mulai dilakukan oleh tim teknis dari BATAN. Pengerukan tanah dan vegetasi di atasnya dalam proses dan diharapkan dapat segera selesai.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR