Dia dimanfaatkan karena dia diyakini lebih mudah membaur dengan kulit putih, rambut pirang, aksen Texas dan paspor Amerika.
Setelah datang, ia bertemu Ali Charaf Damache, pria yang mengatakan ia akan ikut kamp pelatihan untuk misinya selanjutnya, lalu disusul oleh wanita Amerika yang telah teradikalisasi lain, Jamie Paulin-Ramirez.
Jamie dan Damache segera menikah dan ketiganya berbagi apartemen satu kamar beserta anak Jamie.
Pengusutan FBI membawa bahwa Damache tidak pernah berniat menyusun serangan dan menggunakan penyamaran teroris untuk menggaet wanita.
La Rose segera frustasi karena tidak ada aksi yang terjadi, sehingga ia segera melakukan menghubungi FBI dari perpustakaan umum.
Sepertinya ia tidak sadar jika ia telah mengakui kejahatannya sendiri.
Berharap FBI dapat memberinya tiket pulang, ia mengirim email kepada FBI dengan tulisan: "jika kamu membolehkanku pulang, aku akan beritahu kenyataan yang ingin kamu ketahui."
Mereka dengan segera memulangkannya, tetapi segera menangkapnya setelah ia turun di Amerika pada Oktober 2009.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR