Advertorial

Dapat 'Luka Terburuk yang Pernah Dilihat Ahli Bedah', Korban Perkosaan Ini Tetap Berani Tampil

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Katie Johnston, korban perkosaan Alasdari McDonald menolak hak untuk tak disebutkan namanya.

Hal itu dilakukannya agar korban-korban perkosaan di luar sana berani unjuk bicara.

Seorang pemerkosa yang dengan brutal menyerang seorang wanita di taman akhirnya diganjar 10 tahun penjara.

Dilansir dari Mirror.co.uk, perkosaan itu terjadi dua tahun yang lalu, namun Katie baru melaporkannya tahun ini.

Baca Juga:Seram dan Nyata, 10 Foto Ini Perlihatkan 'Penampakan' Sesungguhnya

Baca Juga:Muncul Iklan Dirinya Jual Anak ke Pasar Gelap Organ Tubuh, Wanita Ini Dihujat Masyarakat, Ini Fakta Sebenarnya

Setelah divonis bersalah oleh hakim di Pengadilan Tinggi Glasgow, McDonald dijatuhi hukuman kemarin 10/4/2018 di Pengadilan Tinggi Edinburgh.

Kepada tersangka, Hakim Lord Arthurson berkata:

"Korban (Katie) sama sekali tidak melihat wajah, pakaian, atau apa pun dari Anda."

"Baginya Anda tak lebih dari seorang pemerkosa tak berwajah yang kasar dan pemarah," lanjutnya.

Hakim juga menambahkan bahwa perbuatan tersangka menyebabkan trauma yang mendalam bagi korban yang waktu kejadian (2016) masih berusia 23 tahun.

Ganjaran 10 tahun penjara tak serta merta berhenti di situ.

Setelah periode itu, McDonald juga harus menjalani tiga tahun masa pengawasan.

Katie Johnson, yang sekarang berusia 23 tahun sengaja tidak ingin disamarkan namanya dalam pengadilan.

Dia tidak bersalah dan tidak perlu merasa malu atas kejadian yang menimpanya.

Justru, dia mempunyai hak untuk berjalan di taman malam itu.

Baca Juga:Menggemaskan! Dua Anak Kembar Identik Ini Terlahir dengan Warna Kulit Berbeda, Begini Penjelasannya

Kesalahan terletak pada pemerkosa dan kemudian menerkam dan berungkali memukul kepala Katie.

McDonald juga menyeret Katie ke semak-semak dan meninggalkannya dengan luka terburuk yang pernah dilihat ahli bedah.

Katie mengakui tindakannya berjalan di taman mungkin adalah sebuah kecerobohan.

Tapi menyembunyikan identitas korban atas rasa malu bukanlah hal yang tepat.

Karena seharusnya malu hanya ditanggung oleh pelaku, sementara korban adalah pihak yang dirugikan yang tidak salah apa-apa.

Untuk tidak melaporkan kejadian akan membuat Katie semakin sulit melupakan kejahatan itu.

Setelah memendam penderitaan itu, Katie akhirnya berani melapor dan tak tanggung-tanggung menolak hak untuk tak disebutkan namanya.

Baca Juga:5 Alasan Ini Akan Membuatmu Bangga dan Bersyukur Jadi Anak yang Lahir di Urutan Tengah

Artikel Terkait