Minyak mentah curian itu biasanya diangkut menggunakan truk-truk tangki, kata para analis.
"Ada banyak yang bisa jadi uang," kata Denise Natali, yang bekerja di Kurdistan sebagai pejabat kelompok bantuan Amerika yang sekarang menjadi peneliti di National Defense University.
"Kaum Kurdi mengatakan bahwa mereka berupaya menutupnya, tapi ada saja yang menyogok penjaga perbatasan, menyogok sejumlah orang lainnya dan barang-barang diloloskan."
Kelompok IS menjual minyak selundupannya dengan potongan antara US$ 25 hingga 60 atau Rp 299 ribu hingga Rp 718 ribu untuk tiap barel minyak yang biasanya terjual dengan harga lebih dari US$100 dolar atau Rp 1,2 juta.
Namun demikian, keuntungan total dari minyak sudah lebih dari US$ 3 juta tiap harinya, kata Luay al-Khatteeb, seorang peneliti tamu di Brookings Institution yang berada di Doha Center di Qatar.
Kelompok itu juga meraup jutaan dolar lagi dari penyelundupan benda-benda antik keluar Irak untuk dijual di Turki, kata al-Khatteeb. Lalu ada jutaan dolar lagi dari penyelundupan manusia, yaitu jual beli wanita dan anak-anak sebagai budak-budak syahwat.
Pemasukan lain berasal dari pemerasan, uang tebusan dari para tawanan yang diculik dan penjarahan terang-terangan segala benda di kota-kota yang dicaplok kelompok itu, kata para analis.
Namun, menurut Mattisan Rowan dalam ISIS After the Caliphate yang dipublikasikan 28/11/2017, sejak November 2017, ISIS telah berantakan setelah kehilangan 98% daerah kekuasaan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR