Makanan dan minuman yang akan diprioritaskan termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, air, dan teh.
Terlalu banyak menonton TV. The Harvard T.H. Chan School of Public Health mencatat bahwa terlalu banyak menonton TV (dan terlalu banyak duduk secara umum) dapat meningkatkan risiko Anda untuk obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit lainnya.
Tidak cukup berolahraga. Menurut John Muir Health, seperti halnya lemak tubuh berinteraksi dengan insulin dan hormon lain untuk memengaruhi perkembangan diabetes, begitu juga otot.
Massa otot tanpa lemak, yang dapat ditingkatkan melalui latihan kardiovaskular dan latihan kekuatan, berperan dalam melindungi tubuh terhadap resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Kebiasaan tidur. Gangguan tidur dapat memengaruhi keseimbangan insulin dan gula darah dalam tubuh dengan meningkatkan permintaan pada pankreas, kata National Sleep Foundation. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS). Menurut beberapa perkiraan, seorang wanita yang didiagnosis dengan PCOS, gangguan hormon ketidakseimbangan, memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 daripada rekan-rekannya yang tidak memiliki PCOS, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2017 di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolisme. Resistensi insulin dan obesitas adalah penyebut umum dari kondisi kesehatan ini.
Berumur lebih dari 45 tahun. Semakin tua usia Anda, semakin besar kemungkinan Anda menderita diabetes tipe 2. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak anak-anak dan remaja telah didiagnosis menderita prediabetes dan diabetes tipe 2.
Apakah diabetes tipe 2 juga genetik?
Terlepas dari faktor pola makan dan gaya hidup, genetika Anda dapat memengaruhi risiko Anda untuk diabetes tipe 2 juga.
Baca juga: 10 Makanan Ini Harus Dihindari Jika Anda Penderita Diabetes Tipe 2, Salah Satunya Lemak Daging
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR