"Aku takut," katanya.
"Virus di mana-mana. Aku memiliki kekuatan hukum dan administrasi China," ujar Chen dengan suara yang penuh emosi dan air mata mengalir di pipinya.
Chen bersumpah, selama dirinya masih hidup, dia akan terus melanjutkan aksinya untuk melaporkan kondisi pasien virus Corona di lapangan.
"Aku hanya melaporkan apa yang aku lihat dan aku dengar," ucapnya.
"Bahkan kematian tidak membuatku takut! Jadi, menurutmu aku takut dengan Partai Komunis?" tukas Chen penuh emosi dan menahan tangis.
Selain membuat video tersebut, Chen juga sempat mengunggah ulang video di akun Twitter-nya.
Video merupakan milik Fang Bin, seorang penjual pakaian tradisional di China.
Fang merekam bagaimana aparat keamanan bekerja untuk menjaga kemarahan publik tentang penyebaran virus.
Itu menjadi salah satu cuitan terakhir Chen sebelum dia menghilang.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR