Advertorial

Setelah Dokter Katakan Ini, Pasien Ini Mengira Menderita Virus Corona, Pria Ini Langsung Bunuh Diri Supaya Keluargannya Tidak Tertular

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Dia memutuskan untuk bunuh diri setelah dokter mengatakan sesuatu yang membuatnya salah mengira dia menderita virus corona.
Dia memutuskan untuk bunuh diri setelah dokter mengatakan sesuatu yang membuatnya salah mengira dia menderita virus corona.

Intisari-online.com - Virus corona memang menjadi ancaman hampir seluruh dunia merasakan dampaknya.

Virus ini dianggap mematikan karena sanggup membunuh manusia, dan hingga kini belum ditemukan obatnya.

Sebulan penyakit ini mewabah banyak kisah muncul seputara virus ini tak hanya dari China ada cerita beragam dari seluruh duni.

Mengutip Daily Mirror pada Kamis (13/2/2020) di India juga menyisakan sebuah kisah menyedihkan berkaitan dengan virus corona.

Baca Juga: Rupanya 'Penderitaan' Buaya Berkalung Ban di Palu Belum Juga Berakhir, Panji Petualang hingga Bule Australia Matt Wright Belum Berhasil Menangkapnya

Seorang pria asal desa Srikalahasti, di Andhara Pradesh, India mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri hanya karena mengira dirinya sudah terjangkit virus corona.

Pria bernama Balakrishnayya yang berusia 50 tahun ini khawatir jika virus corona pada dirinya menular pada keluarganya.

Jadi dia memutuskan untuk bunuh diri setelah dokter mengatakan sesuatu yang membuatnya salah mengira dia menderita virus corona.

Kisahnya berawal ketika dia merasakan tubuhnya tidak enak badan kemudian memutuskan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri.

Baca Juga: Dipercaya Efektif Turunkan Berat Badan, Penelitian Mengungkap Di Balik Diet Rendah Karbohidrat dan Tinggi Lemak Ada Resiko Mengintai, Bagaimana Sebaiknya Penerapannya?

Putranya bernama Balamurali mengatakan, "Dia pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan penyakit jantung. Para Dokter mengatakan kepadanya untuk menggunakan masker."

"Dia salah paham mengira terinfeksi virus corona," katanya.

Meskipun tidak memiliki virus, Balakrishnayya yakin dia telah terinfeksi setelah mengunjungi rumah sakit setempat dengan penyakit jantung.

Padahal dia hanya diberitahu oleh petugas medis untuk mengenakanmasker saat dia menunjukkan tanda-tanda pilek.

Anggota keluarganya berusaha meyakinkan dia bahwa ia tidak menderita virus, yang sekarang telah membunuh lebih dari 1.000 orang, tetapi dia yakin sebaliknya.

Anaknya Balamurali mengatakan ayahnya mencari gejala virus corona di Internet dan mengira dia cocok dengan apadengan gejala yang ditunjukkannya.

Baca Juga: Ilmuwan Terkejut, Orang-orang di Daerah Terpencil China Ini Memiliki Darah yang 'Kebal' Terhadap Virus Corona, Ternyata Inilah Penyebabnya

Setelah itu Balakrisnayya mengambil tindakan drastis dengan menggantung diri di lura rumah setelah mengunci keluarganya di dalamnya.

Sejauh ini di India virus ini hanya menginfeksi tidak lebih dari 20 orang meskipun telah membunuh lebih dari 1.000 di China.

Tiga kasus terkait virus corona dilaporkan di Kerala India bulan lalu.

Virus corona di berbagai negara

Pada Selasa malam (12/2) total 1.358 orang telah dites virus corona di Inggris, 1.350 diantaranya dinyatakan negatif dan 8 di antaranya positif.

Sejauh ini virus ini telah menyebar ke 25 negara, namun uniknya virus ini belum mewabah ke Indonesia, meski hampir semua negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia sudah postif terkena virus tersebut.

Riset yang dilakukan universitas Harvard menyebut Indonesia harusnya sudah ada kasus virus corona.

Baca Juga: Viral Tulisan Berbahasa Indonesia di Toilet Jepang, Beginilah Cerita di Baliknya

Mengingat banyak sekali turis maupun warga Indonesia yang sering keluar masuk negeri tirai bambu tersebut.

Namun, dikhawatirkan virus ini belum terdeteksi.

Hingga pagi ini korban virus coron masih terus meningkat, data terakhir Rabu (13/2/2020) korban yang meninggal di China mencapai 1.357.

Angka itu diperoleh dari lembaga kesehatan di Provinsi Hubei, China akibat tertular virus corona.

Pemerintah Hubei mencatat ada 14.480 orang terjangkit virus corona sejak kemarin.

Hasil itu didapat dari pasien yang benar-benar terjangkit dan penduduk baru yang menjalani diagnosa klinis.

Artikel Terkait