Menurut Ding Xiuhong, pendiri merek smartphone Dakele awal: "Kompetisi jauh lebih cepat dan lebih kejam dari yang kami harapkan".
Dakele mengatakan pada tahun 2016 pihaknya menangguhkan bisnisnya.
"Raksasa internet memasuki pasar, membuat persaingan menjadi pertempuran yang dapat menghabiskan uang paling banyak," Ding memposting di Weibo, layanan media sosial Twitter-seperti China.
Dakele didirikan pada tahun 2012 dan berbasis di Beijing dan negara tetangga Tianjin.
Itu membuat namanya memproduksi handset lebih murah dengan spesifikasi tinggi.
Dakele bergabung dengan pembuat smartphone lainnya yang memudar termasuk Eton Technology dan K-touch, dua pabrikan China lainnya yang menangguhkan operasinya.
Didirikan pada tahun 2004, Eton yang berbasis di Shenzhen dikenal dengan ponsel dan smartphone dengan harga rendah dengan baterai yang kuat.
Merek Ini bangkrut setelah meninggalkan lebih dari 100 juta yuan Rp220 Milliar dalam utang yang belum diselesaikan, menurut National Business Daily.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR