"Tidak ada satu orang pun dari Indonesia yang mendatangi saya dan berbicara dengan saya. Tidak ada satu orang pun," ujar Arief Fedulla.
Kini nasib satu keluarga termasuk terduga teroris dan keluarganya itu tak mengetahui apa yang harus ia lakukan di sana.
Bahkan status kewarganegaraannya pun mereka tak tahu masih dianggap sebagai WNI ataupun akan segera dicabut seperti wacana yang santer terdengar.
Nada Fedulla hanya salah satu dari banyak gadis dan anak-anak yang menjadi korban perbuatan orang tua mereka.
Bocah-bocah yang kemungkinan ada puluhan atau bahkan ratusan itu menunggu jawaban dari Istana mengenai keadaan mereka kedepan dan status mereka.
Pertanyaan terakhir yang diajukan oleh wartawan BBC pada Nada, "Apa Kamu Ingin Pulang (ke Indonesia) ?"
Dengan berlinang air mata gadis remaja itu menjawab dengan cepat, "Ya, Saya sangat lelah di sini. Jadi... saya akan sangat berterima kasih jika ada orang yang..."
"Memaafkanmu?" tambah wartawan BBC.
"Ya," jawab Nada Fedulla sambil menangis dan mengusap air mata.
(Andreas Chris Febrianto Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Sosok.Grid.ID dengan judul Kisah Nada Fedulla, Gadis Asal Indonesia Dipaksa Ayahnya Putus Sekolah Demi Bergabung Dengan ISIS di Suriah: Saya Tak Tahu Ayah Akan Bawa Kami ke ISIS
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR