Atas kematian dokter Li Wenliang yang dianggap pahlawan oleh masyarakat China, media sosial di China dipenuhi dengan tiga tagar soal Li yang menjadi trending.
Seperti "Pemerintah Wuhan berutang permintaan maaf kepada Li Wenliang", "Saya ingin kebebasan berbicara", dan "Kami ingin kebebasan berbicara".
Untuk diketahui, Li Wenliang merupakan seorang dokter spesialis mata di RS Pusat Wuhan.
Mengutip dari Global Times, dokter Li Wenliang mendapat laporan adanya pasien yang menunjukkan tanda-tanda virus corona seperti postif SARS pada 30 Desember 2019.
Di hari yang sama, dokter Li Wenliang kemudian menulis sebuah postingan kepada sekelompok teman sekolah kedokterannya di situs media sosial yang tertutup.
Saat itu, pria 34 tahun tersebut menyebut ada tujuh kasus SARS dari pasar grosis makanan laut Huanan.
Tulisan dokter Li Wenliang bocor hingga diedarkan online pada 31 Desember 2019.
Namun, pada 1 Januari 2020, polisi Wuhan menegur delapan orang lantaran dianggap menyebarkan desas-desus, termasuk dokter Li Wenliang.
Dokter Li Wenliang ternyata tak berniat untuk menyebarluaskan pesan tersebut.
Dalam pesannya, ia hanya meminta rekan-rekannya untuk mengingatkan anggota keluarga dan orang terdekat.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR