Diantara negara-negara tersebut, Kolombia memiliki wanita dengan kepuasan paling tinggi terhadap ukuran payudaranya.
Sebaliknya, wanita Jepang paling tidak puas dengan hal tersebut.
Sementara itu wanita Tionghoa menginginkan payudara dengan ukuran lebih besar dan Pakistan cenderung menginginkan payudara lebih kecil.
Kemudian para peneliti menemukan jika wanita yang kurang puas dengan ukuran payudaranya memiliki harga diri yang lebih rendah.
Lebih parahnya, hal itu membuat mereka kecil kemungkinannya untuk memeriksa tanda-tanda kanker.
Sehingga pemimpin studi, Prof Viren Swami, dari Universitas Anglia Ruskin, Cambridge, menggambarkan bahwa temuan tersebut sebagai 'masalah kesehatan masyarakat yang serius'.
Ya, bagaimana tidak. Dengan kecilnya kemungkinan para wanita untuk memeriksa tanda-tanda kanker di payudaranya lantaran enggan semakin sadar ukuran payudaranya tak memberikan kepuasan, maka itu bisa berdampak pada kehidupan sehat mereka.
Mereka mungkin saja akan terlambat menyadari adanya penyakit ganas telah bersarang di tubuhnya, dalam hal ini bagian payudara.
Source | : | thesun.co.uk |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR