"Bisnis saya menurun, sebelumnya tidak pernah seburuk ini," katanya kepada NZHerald.
"Padahal saya tidak pernah menyebutkan bahwa saya orang Tionghoa, karena itu saya juga harus menawarkan diskon besar, tetapi klien menghindari kami," tambahnya.
"Seolah-olah kami ada virusnya," sambungnya.
Mereka sebagian besar adalah penduduk Selandia Baru dari etnis Tionghoa, tetapi mereka belum mengunjungi China selama 8 tahun.
Tetapi klien memandangnya sebagai "tidak berbeda dengan mereka yang berada di Wuhan."
Mayoritas warga negara asing yang bekerja secara ilegal di industri esek-esek Selandia Baru diyakini orang Cina.
Baca Juga: Penyakit Ini Lebih Ditakuti Rakyat Taiwan daripada Virus Corona yang Renggut Lebih dari 400 Nyawa
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR