Advertorial

Cara Menabung Ini Memang Tak Lazim, Tapi Dijamin Bikin Keuangan Tak Sekarat saat Kondisi Darurat

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com – Sebagai pemangkas rambut tradisional, penghasilan ayah saya tak menentu.

Padahal ada ibu dan delapan anak yang harus ditanggung. Mungkin karena itu ayah sangat disiplin dan ketat dalam mengelola uangnya.

Diam-diam ia menyisihkan sebagian pendapatannya di tempat-tempat yang tidak lazim.

Seperti potongan bambu, kaleng, dus, bahkan botol bekas. Itu pun ditaruh di tempat yang tidak mencurigakan.

(Baca juga: Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu)

Bila ada keperluan penting yang jelas resmi, biasanya ia akan menghilang sebentar, lalu kembali dengan membawa uang.

Saya sering heran, tadinya mengaku tidak punya uang, tapi tiba-tiba kok ada uang dalam jumlah pas di tangan.

Ternyata ia menabung dengan cara unik: dari hari ke hari jumlah yang ditabung selalu naik.

Sebagai contoh, hari pertama menabung Rp1.000,-. Hari kedua Rp2.000,-, lusa Rp3.000,-, dan seterusnya hingga hari kesepuluh.

Setelah itu ayah menabung lagi, tetapi dengan tabungan awal Rp2.000,-, dan seterusnya hingga di hari kesepuluh uang yang ditabung jadi Rp11.000,-. la mengulang lagi dengan tabungan awal Rp3.000,-, terus, dan terus naik.

"Kalau nabung awalnya Rp1.000,-, selama sepuluh hari pasti sudah jadi Rp55.000,-. Periode kedua ya tinggal ditambah 10, jadi Rp65.000,-," jelas ayah.

Jadi, jumlah bilangan pertama selalu 55, penambahan setiap tingkat bertambah 10. Rumusnya kira-kira begini: 55x + 10x(n-1) = y, di mana x = besarnya setoran awal, n adalah tingkatan/periode, 55 dan 10 adalah konstanta/jumlah bilangan, dan y sebagai jumlah nominal tabungan.

Bila tabungan sudah cukup banyak, ayah akan segera mengambilnya. Alasannya, takut kena masalah.

(Baca juga: Ingin Tahu Berat atau Tidaknya Nama Anda? Yuk Cari Tahu dengan Perhitungan Nama Ala Jawa Ini)

Berkat kedisiplinan ayah serta atas izin dari-Nya, kini tujuh dari delapan saudara kandung saya menjadi sarjana. Dua dari tujuh sarjana itu kini menempuh program S-3 di Bandung. "Terima kasih, Bapak." (Ir. Dadan Wahyudin – Intisari April 2004)

(Baca juga: (Foto) Masih Ingat Rob? Ternyata Ia adalah 'Orang Ketiga' di Antara Pasangan Selebritas Dunia, Ini Buktinya)

Artikel Terkait