Jumlah kematian tertinggi terjadi di Kabupaten Badung berjumlah 598 ekor, dan Kabupaten Tabanan berjumlah 219 ekor.
Selanjutnya di Kota Denpasar jumlahnya 45 ekor dan Kabupaten Gianyar jumlahnya 24 ekor.
Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem masing-masing satu ekor.
Sementara dari data yang dihimpun Tribun Bali, babi yang mati jumlah sudah mencapai seribuan lebih untuk di Badung dan Tabanan saja.
Di Badung tercatat 564 ekor, dan Tabanan 537. Sementara Gianyar 36 ekor, dan Denpasar 54 ekor.
Banyaknya babi yang mati di beberapa kabupaten membuat harga daging babi merosot.
Pasalnya beberapa peternak babi yang terserang wabah secara cepat-cepat menjual babinya dengan harga murah.
Di sisi lain, masyarakat menjadi takut mengkonsumsi daging babi sehingga penjualan juga menurun.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR