Danton segera mengambil langkah penyelamatan. Setelah ditemukan jalan, beberapa prajurit yang sakit segera dipulangkan. Saat itu pasukan yang tersisa tinggal 19 orang.
(Baca juga: Kisah Paranormal ‘Pengambil’ Harta Karun: Perang Batin Jika Harta Itu Tidak Boleh Diambil oleh Si Penunggu)
Dalam perjalanan berikutnya, pasukan Umar Sumarna berhasil menawan satu orang komplotan Kahar bernama Ali Basya. Dari pria itu pula informasi akurat keberadaan Kahar didapat.
Demi memburu Kahar, Ali Basya diajak serta sebagai penunjuk jalan dan untuk keamanan dikawal oleh prajurit berpangkat kopral dua bernama Ili Sadeli.
Sebagai Wakil Komandan Regu, Ili Sadeli menenteng senapan mesin SMG Thompson. Sementara yang lainnya ada yang membawa senapan MI Garand dan senapan mesin ringan Bren.
Berkat petunjuk Ali Basya, sampailah mereka di suatu tempat di hutan.
Di situ ditemukan gubug lumbung padi yang sudah ditinggalkan kelompok Kahar. Sambil beristirahat mereka pun menumbuk padi di lesung yang ada di lumbung dan memasaknya.
Dari situ pasukan bergerak lagi menyeberangi sungai Lasolo menggunakan lesung yang ditemukan di lumbung padi.
Ali Basya bertugas menyeberangkan pasukan satu persatu ke sungai dengan lebar 20 meter. Airnya jernih, agak deras, dan tenang di kelokan sungai.
Sampai diseberang, Danton membagi tugas. Ili menyusuri sungai dan berjalan di depan.
Dari situ ia naik ke atas lereng sambil membuka jalan karena hutan masih lebat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR